Sabtu, 25 Juli 2015

TRIKOTOMI DAN DIKOTOMI

Sebagai makhluk ciptaan yang paling sempurna, manusia memiliki unsur-unsur hidup yang sangat unik dan penuh dengan misteri. Berbagai penelitian dilakukan demi menguak misteri pembangun dari keunikan manusia yang menghasilkan beberapa pandangan. Pandangan yang paling umum adalah trikotomi dan dikotomi, masing-masing dengan landasan ayat-ayat Alkitab. Pada tugas ini kedua pandangan tentang manusia ini akan dibahas secara ringkas dan sederhana.
A.     TRIKOTOMI
Trikotomi adalah konsep yang memiliki pandangan bahwa natur manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Pandangan ini berdasarkan pada pengertian bahwa, Allah menciptakan manusia, dengan memberikan tiga unsur utama di dalam diri manusia yaitu tubuh, jiwa dan roh. Sebagaimana juga dalam pandangan para filsuf Yunani, memandang bahwa tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan, yang ada dalam manusia yang hidup.Tubuh adalah unsur lahiriah manusia, unsur daging yang dapat dilihat, didengar, disentuh, dan sebagainya. Jiwa adalah unsur batiniah manusia yang tidak dapat dilihat. Jiwa manusia meliputi beberapa unsur, pikiran, emosi (perasaaan) dan kehendak. Dengan pikirannya, manusia dapat berpikir, Dengan perasaannya manusia dapat mengasihi dan dengan kehendaknya, manusia dapat memilih.
Kebanyakan para penganut teori ini mendasarkan pandangannya pada perkataan Paulus dalam I Tesalonika 5:23 dan penulis Ibrani dalam Ibrani 4:12 yang secara jelas menyebutkan tiga unsur tersebut yang berbunyi demikian:
"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh (πνευμα, spirit), jiwa(ψυχη, soul) dan tubuhmu (σωμα, body) terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." ITes. 5:23"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum,; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." Ibr. 4:12.

B.     DIKOTOMI
Dikotomi adalah pandangan yang percaya bahwa natur manusia terdiri dari dua bagian saja, yaitu tubuh dan roh (jiwa termasuk di dalamnya). Pandangan ini merupakan pandangan yang paling populer sepanjang sebagian besar sejarah gereja. Konsep dikotomi ini di anut sejak sekitar awal mula pemikiran Kristen. Menyusul konsili di konstantinopel pada tahun 381, pendapat ini menjadi makin populer sehingga dapat dikatakan menjadi kepercayaan yang secara resmi diterima oleh gereja
Kebanyakan para penganut teori ini mendasarkan pandangannya pada argumentasi berikut ini:
1.      Ketika Allah menciptakan manusia, Allah menghembuskan ke dalam manusia hanya satu prinsip saja, yaitu jiwa/napas yang hidup. Kej. 2:7
Para penganut dikotomi memandang istilah jiwa dan roh di dalam Alkitab bukan sebagai dua substansi yang berbeda, tetapi merupakan istilah yang sering dipakai secara bergantian/bisa dipertukarkan oleh penulis Alkitab, misalnya dalam Mat. 6:25; 10:28 (Manusia disebut dengan istilah tubuh dan jiwa) dan Pkh. 12:7; I Kor. 5:3,5 (manusia disebut dengan istilah tubuh dan roh).
2.      Penyebutan jiwa dan roh secara bersamaan seperti dalam I Tesalonika 5:23 dan Ibrani 4:12, tidak harus ditafsirkan sebagai adanya dua substansi yang berbeda. Sebab jika ditafsirkan demikian, maka manusia tidak hanya dibagi dalam tiga substansi saja, melainkan lebih, misalnya dalam Mat. 22:37 menyebutkan secara bersamaan hati, jiwa dan akal budi (pikiran).
3.      Pada umumnya kesadaran manusia hanya menunjukkan adanya dua bagian dalam diri manusia, yaitu unsur yang badaniah/jasad (yang dapat dilihat) dan unsur rohaniah (yang tidak dapat dilihat).

C.     KESIMPULAN SAYA
Dari hasil penjabaran diatas maka penulis lebih berpihak konsep dikotomi karena memang demikian yang diajarkan oleh Alkitab (Matius 10:28 ; 1 Korintus 7:34). Alkitab mengajarkan bahwa jiwa dan roh bukan dua elemen manusia yang berbeda, tetapi satu kesatuan dan dipakai secara bergantian. Ambil contoh, di dalam 1 Korintus 7:34, kata “jiwa” di dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) diterjemahkan spirit di dalam King James Version (KJV) yang dalam bahasa Yunani adalah pneuma, lalu kata “jiwa” di dalam Matius 10:28 menurut terjemahan LAI diterjemahkan soul di dalam KJV yang dalam bahasa Yunani adalah psuchē. Lalu, Tuhan Yesus dan Paulus sama-sama tidak memisahkan pengertian antara jiwa dan roh.
Penulis melihat beberapa hal yang merupakan kelemahan dari konsep trikotomi, diantaranya bahwa konsep trikotomi membedakan jiwa dan roh tanpa landasan Alkitab yang kuat. Kemudian, jika konsep trikotomi mendefenisikan jiwa adalah menyangkut Pikiran, emosi dan kemauan. Benarkah? Apakah roh tidak ada pengetahuan, tidak ada emosi, tidak ada kemauan? Apakah roh tidak mempunyai fungsi intelektualitas, tidak mempunyai fungsi benci-kasih?. Allah itu roh atau jiwa? Jika Allah itu Roh, apakah Allah tidak memiliki intelektualitas, emosi, dan kemauan? Pada kenyataannya adalah Allah memiliki unsur-unsur itu. Ia memilki intelektualitas, emosi dan kemauan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar