Sebagai makhluk ciptaan yang paling sempurna,
manusia memiliki
unsur-unsur hidup yang sangat unik dan penuh dengan misteri. Berbagai
penelitian dilakukan demi menguak misteri pembangun dari keunikan manusia yang
menghasilkan beberapa pandangan. Pandangan yang paling umum adalah trikotomi
dan dikotomi, masing-masing dengan landasan ayat-ayat Alkitab. Pada tugas ini kedua pandangan tentang manusia ini
akan dibahas secara ringkas dan sederhana.
A.
TRIKOTOMI
Trikotomi
adalah konsep yang memiliki pandangan bahwa natur manusia terdiri dari tiga
bagian, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Pandangan ini berdasarkan pada pengertian
bahwa, Allah menciptakan manusia, dengan memberikan tiga unsur utama di dalam
diri manusia yaitu tubuh, jiwa dan roh. Sebagaimana juga dalam pandangan para
filsuf Yunani, memandang bahwa tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan, yang
ada dalam manusia yang hidup.Tubuh adalah unsur lahiriah manusia, unsur daging
yang dapat dilihat, didengar, disentuh, dan sebagainya. Jiwa adalah unsur
batiniah manusia yang tidak dapat dilihat. Jiwa manusia meliputi beberapa
unsur, pikiran, emosi (perasaaan) dan kehendak. Dengan pikirannya, manusia
dapat berpikir, Dengan perasaannya manusia dapat mengasihi dan dengan
kehendaknya, manusia dapat memilih.
Kebanyakan
para penganut teori ini mendasarkan pandangannya pada perkataan Paulus dalam I
Tesalonika 5:23 dan penulis Ibrani dalam Ibrani 4:12 yang secara jelas
menyebutkan tiga unsur tersebut yang berbunyi demikian:
"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh (πνευμα, spirit), jiwa(ψυχη, soul) dan tubuhmu (σωμα, body) terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." ITes. 5:23"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum,; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." Ibr. 4:12.
"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh (πνευμα, spirit), jiwa(ψυχη, soul) dan tubuhmu (σωμα, body) terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." ITes. 5:23"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum,; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." Ibr. 4:12.
B.
DIKOTOMI
Dikotomi adalah pandangan yang percaya
bahwa natur manusia terdiri dari dua bagian saja, yaitu tubuh dan roh (jiwa
termasuk di dalamnya). Pandangan ini merupakan pandangan yang paling populer
sepanjang sebagian besar sejarah gereja. Konsep dikotomi ini di anut sejak
sekitar awal mula pemikiran Kristen. Menyusul konsili di konstantinopel pada
tahun 381, pendapat ini menjadi makin populer sehingga dapat dikatakan menjadi
kepercayaan yang secara resmi diterima oleh gereja
Kebanyakan para penganut teori ini mendasarkan pandangannya pada argumentasi berikut ini:
Kebanyakan para penganut teori ini mendasarkan pandangannya pada argumentasi berikut ini:
1. Ketika
Allah menciptakan manusia, Allah menghembuskan ke dalam manusia hanya satu
prinsip saja, yaitu jiwa/napas yang hidup. Kej. 2:7
Para penganut dikotomi memandang istilah jiwa dan roh di dalam Alkitab bukan sebagai dua substansi yang berbeda, tetapi merupakan istilah yang sering dipakai secara bergantian/bisa dipertukarkan oleh penulis Alkitab, misalnya dalam Mat. 6:25; 10:28 (Manusia disebut dengan istilah tubuh dan jiwa) dan Pkh. 12:7; I Kor. 5:3,5 (manusia disebut dengan istilah tubuh dan roh).
Para penganut dikotomi memandang istilah jiwa dan roh di dalam Alkitab bukan sebagai dua substansi yang berbeda, tetapi merupakan istilah yang sering dipakai secara bergantian/bisa dipertukarkan oleh penulis Alkitab, misalnya dalam Mat. 6:25; 10:28 (Manusia disebut dengan istilah tubuh dan jiwa) dan Pkh. 12:7; I Kor. 5:3,5 (manusia disebut dengan istilah tubuh dan roh).
2. Penyebutan
jiwa dan roh secara bersamaan seperti dalam I Tesalonika 5:23 dan Ibrani 4:12,
tidak harus ditafsirkan sebagai adanya dua substansi yang berbeda. Sebab jika
ditafsirkan demikian, maka manusia tidak hanya dibagi dalam tiga substansi
saja, melainkan lebih, misalnya dalam Mat. 22:37 menyebutkan secara bersamaan
hati, jiwa dan akal budi (pikiran).
3. Pada
umumnya kesadaran manusia hanya menunjukkan adanya dua bagian dalam diri
manusia, yaitu unsur yang badaniah/jasad (yang dapat dilihat) dan unsur rohaniah
(yang tidak dapat dilihat).
C.
KESIMPULAN SAYA
Dari hasil penjabaran diatas maka
penulis lebih berpihak konsep dikotomi karena memang demikian yang diajarkan
oleh Alkitab (Matius 10:28 ; 1 Korintus 7:34). Alkitab mengajarkan bahwa jiwa
dan roh bukan dua elemen manusia yang berbeda, tetapi satu kesatuan dan dipakai
secara bergantian. Ambil contoh, di dalam 1 Korintus 7:34, kata “jiwa” di dalam
terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) diterjemahkan spirit di dalam King
James Version (KJV) yang dalam bahasa Yunani adalah pneuma, lalu kata “jiwa” di
dalam Matius 10:28 menurut terjemahan LAI diterjemahkan soul di dalam KJV yang
dalam bahasa Yunani adalah psuchē. Lalu, Tuhan Yesus dan Paulus sama-sama
tidak memisahkan pengertian antara jiwa dan roh.
Penulis melihat beberapa hal yang
merupakan kelemahan dari konsep trikotomi, diantaranya bahwa konsep trikotomi
membedakan jiwa dan roh tanpa landasan Alkitab yang kuat. Kemudian, jika konsep
trikotomi mendefenisikan jiwa adalah menyangkut Pikiran, emosi dan kemauan.
Benarkah? Apakah roh tidak ada pengetahuan, tidak ada emosi, tidak ada kemauan?
Apakah roh tidak mempunyai fungsi intelektualitas, tidak mempunyai fungsi
benci-kasih?. Allah itu roh atau jiwa? Jika Allah itu Roh, apakah Allah tidak
memiliki intelektualitas, emosi, dan kemauan? Pada kenyataannya adalah Allah
memiliki unsur-unsur itu. Ia memilki intelektualitas, emosi dan kemauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar