DEFINISI
INERANSI
Ineransi
didefinisikan sebagai suatu keaslian manuskrip yang bila dinterpretasikan
dengan benar tidak akan bertentangan dengan fakta dalam pengajarannya terhadap
berbagai hal. Pendapat yang benar tentang ineransi diungkapkan oleh Konsili
Internasional Ineransi Alkitab bahwa Kitab Suci sepenuhnya secara verbal
diberikan oleh Allah, maka Ia tanpa salah atau kesalahan dalam semua
penajarannya, tidak mengurangi dari apa yang dinyatakan tentang tindakan Allah
dalam ciptaan, tentang peristwa dari sejarah dunia, tentang asal dari
literaturnya yang berasal dari Allah, dan kesaksiannya tentang anugerah
keselamatan Allah dalam kehidupan individu.
PENJELASAN
TENTANG INERANSI
Karena ineransi berbicara tentang
manuskrip asli dari Kitab Suci, maka dalam ineransi perbedaan gaya bahasa
menjadi hal yang dapat diterima. Berbicara tentang keaslian manuskrip tentunya
berbicara tentang penulis dari manuskrip itu sendiri. Dengan keragaman latar
belakang manusia yang dipakai Allah untuk mendapatkan tuntunan Roh Kudus dalam
menulis teks Kitab Suci telah membuat gaya bahasa yang beragam dalam manuskrip
asli. Contohnya ialah gaya penulisan Injil Yohanes lebih sederhana disbanding
dengan gaya penulisan Injil Lukas. Bila dilihat dari latar belakang kedua penulis
yang berbeda tentulah dapat dipahami bahwa kompetensi professional dan
pendidikan Lukas membuat gaya bahasa yang ia gunakan lebih indah dibandingkan
tulisan Yohanes sang nelayan yang bahasanya lebih sederhana.
Ineransi juga memahami keragaman rincian
dan penjelasan peristiwa. Hal ini terlihat jelas dalam Injil sinoptik,
terkadang terdapat kata berbeda yang digunakan untuk menggambarkan suatu
peristiwa yang sama dengan maksud yang sama, ini karena Yesus berbicara dalam
bahasa Aramaik sedangkan para murid menuliskannya dalam bahasa Yunani.
Ineransi juga mengizinkan untuk tidak
menggunakan bentuk tata bahasa yang standar. Kita tidak dapat memaksakan
menggunakan Bahasa Inggris standar untuk memahami Kitab Suci, karena ada
beberapa aturan yang sulit atau bermakna metafora pada Bahasa Inggris namun
bukan masalah pada aturan tata Bahasa Ibrani atau Yunani.
Ineransi mengizinkan ayat-ayat
problematik. Rincian yang berbeda tidak begitu memerlukan penelitian arkeologis
atau penelitian bahasa yang patut diperdebatkan, karena suatu standar bahwa apa
yang dituliskan oleh Kitab Suci tidak pernah salah ataupun kontradiktif. Karena
bila Alkitab tidak dapat dipercaya dalam kronologi, sejarah dan geografi maka
Alkitab juga tidak dapat dipercaya dalam berita keselamatan yang dibawa-Nya.
Kesimpulannya ialah ineransi adalah
pengajaran yang penting, didalamnya diakui keakuratan dan keabsahan Firman
Allah dengan tetap mengizinkan keragaman gaya bahasa, rincian peristiwa dan
tidak menuntut kekakuan bahasa karena pernyataan Alkitab adalah akurat dan
banar adanya.
SOLI DEO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar