Sabtu, 25 Juli 2015

KITAB NABI-NABI KECIL



Jabatan nabi dalam Perjanjian lama memgang pernanan yang sangat penting terutama bagi bangsa Israel. Nabi berbicara atas nama Tuhan, dan jabatan nabi Tuhan diberikan dan dipilih oleh Allah senditi. Dalam penyampaian Firman Allah yang ingin disampaikan Allah melalui nabi terdapat unsur kesan kepribadian dari nabi itu sendiri.
Ada beberapa unsur dalam pemberitaan Nabi, yang pertama ialah berita yang disampaikan ditujukan untuk masa mereka sendiri. Kedua, beirta dan pelayanan mereka berisi nubuatan yang bisa jadi merupakans ebuah peringatan. Keiga, dalam beritanya terdapat prinsip-prinsip ilahi yang tetap sepanjang masa. Dan yang keempat, berita yang disampaikan para nabi mengandung muatan ke-mesias-an.
Menurut Dr. Kyle M. Yates, tanda-tanda nabi adalah sebagai berikut: Merupakan pribadi yang tidak suka berkompromi, Sadar akan panggilan ilahi yang mengikatnya keada tugas yang telah ditunjukkan oleh Allah, Sadar akan hak istimewa masuk kehadiran Tuhan, Giat dan kuat, sadar akan kekuasaan dan dukungan Allah dalam segala keadaan darurat, selau berdoa dan bersekutu dengan Allah, hidup suci dan diabdikan pada Allah, berterus terang dalam mengkritik kejahatan, merupakan perantara Alah untuk menyatakan masa yang akan datang kepada orang banyak.
Daftar nabi yang pertama dimulai dari Henokh, kekturunan ketujuh Adam. Selanjutnya adalah Musa, Samuel pada masa hakim-hakim, Elia dan Elisa ketika kerajaan Israel terpecah, Yoel pada abad pertengahan dan Yunus. Setelah abad kedelapan sebelum masehi, ada nabi Amos, Hosea dan Yesaya yang penuh nubuatan mesianik dan Mikha yang juga semasa dengan Yesaya.
Pada abad ketujuh ada nabi Zefanya pada masa kepemimpinan Yosia, Yeremia sebagai juru bicara di Yehuda, Nahum 100 tahun setelah pemberitaan Yunus dan Habakuk yang sezaman dengan Yeremia.
Pada masa pembuangan ada Obaja yang diperkirakan semasa dengan Yeheziel, Yehezkiel yang bernubuat saat pembuangan di Babel dan Daniel yang juga bernubuat di Babel. Setelah masa pembuangan ada nabi Hagai dan Zakharia yang mempunyai proyek pembangunan kembali Bait Allah dan Maleakhi sebagai suara penghabisan Perjanjian Lama. Keduabelas “nabi-nabi kecil” ini menutup kanon Perjanjian Lama.
YOEL, NABI PENTAKOSTA

Yoel berasal dari dua kata yaitu Yehova dan El yang artinya “Yehova ialah Allah” yang merupakan anak laki-laki Petuel. Kemungkinan besar ia berasal dari Yehuda dan menunaikan jabatannya sebagai nabi di Yerusalem. Dalam jabatan nabinya, ia menegur imam-imam, berbicara tentang Bait Suci, berbicara tentang Yerusalem, keselamatan di gunung sion dan Yerusalem. Diperikarakan nubuatan Yoel terjadi pada abad ke-8 SM.
Latar belakang sejarah nubuatan ini diperkirakan pada masa sebelum masa pembuangan ke Babel pada masa pemerintahan Raja Yoas dari Yehuda. Pada masa ini pembaharuan dirasakan lewat penyembahan Yehova dan pemulihan kehidupan ibadat di Bait Allah.
Yoel dianggap sebagai nabi berkedudukan tinggi ke 3 setelah Yesaya dan Habakuk dalam gaya bahasa penulisan kitab. Ia sungguh piawai dalam menggambarkan dan mengungkapkan lukisan hidup yang indah dengan tulisan yang tinggi derajatnya. Latar belakang kitab ini ialah rakyat yang menghadapi bencana belalang yang membinasakan dan kemarau panjang sebagai gambaran kebinasaan dan kerusakan, sebagai penggenapan nubuat Musa jika bangsa Israel hidup tidak taat. Raja Salomo mengakui bahwa kesengsaran itu diakibatkan ketidaktaatan terhadap Yehova. Dalam keadaan keputusasaan ini, nabi Yoel menyerukan pertobatan kepada bangsa ini.
Oleh karena itu tema dari kitab ini ialah “Hari Tuhan”, yaitu masa dimana Allah mencampuri hal ikhwal manusia baik malapetaka maupun berkat. Dalam ketiga pasalnya Yoel menyampaikan seruan hari Tuhan sudah dekat sebagai pembuka beritanya. Inilah tahap Kebinasaan sebagai alamat hukuman.  Bencana belalng dsebut juga sebagai ‘pembakar-pembakar tanah’ yang mendatangkan ketandusan yang belum ada tandingannya sepanjang sejarah. Namun hukuman Allah senantiasa unutk perbaikan dan panggilan kepada pertobatan dan doa seluruh bangsa. Pertobatan ini akan disusuli pengampuann ilahi dan kelepasan yang tindai dengan pencurahan Roh Kudus dan tanda-tanda ajaib mengantar pada pemugaran Israel. Pada pasal ketiga bangsa Israel kembali di himpun pada masa itu dan jumlahnya melebihi jumlah yang kembali dari Babel dan terjadi serangat hebat terakhir terhadap Palestina yang terjadi di lemabh Yosafat dan dianggap sebagai pertempuran Harmagedon. Kemenenangan yang dialami juga merupakan “Hari Tuhan” yang dibicarakan dalam kitab ini yang berakhir pada kelepasan dari penindasan asing.




YUNUS, NABI YANG TIDAK TAAT

Arti nama Yunus ialah “merpati”, ia adalah anak Amitai. Ia berasal dari keluarga Gat-Hefer, dekat Nazaret. Ia memulai pelayanannya setelah pelayanan Elisa berakhir. Ia hidup apda masa Yerobeam II dari Israel yang berhasil dan membuat rakyat makmur. Jadi, Yunus berkhotbah di Israel pada masa keberhasilan dan kemewahan melimpah. Dengan nasionalisme yang buruk dan individualitas yang tinggi, bangsa ini menjadi bangsa yang picik, sehingga tak seorang pun memiliki kasih bagi bangsa tetangganya termasuk niniwe.
Farley berpendapat bahwa kisah yang tertulis dalam kitab Yunus merupakan kisah sejarah yang benar dan tersaji dalam bentuk perumpamaan yang indah. Hal ini menjawab banyak keraguan teolog liberal yang mencurigai bahwa kitab Yunus hanya kisah fiktif belaka.
Sama seperti bangsa Ibrani lainnya, Yunus juga merasa begitu ekslusif akan ke-Israel-annya dan tidak peduli pada keselamatan bangsa lain. Hal ini yang mebuat Yunus begitu berat hati menaati perintah Tuhan untuk menyerukan pertobatan di Niniwe. Penolakan Yunus tidak didasarkan sifat pengecut, akan tetapi Yunus sudah tahu kejahatan orang – orang Niniwe dan merasa bahwa mereka pantas di binasaskan agar bangsa Niniwe yang terkenal kejam ini tidak menjadi alat Tuhan untuk menghukum bangsa Israel seperti yang telah dinubuatkan oleh para nabi sebelumnya. Ketidaktaatan ini dibalut oleh patriotisme yang palsu.
Apapun yang menjadi alasan Yunus untuk tidak taat telah menjadikan dia seorang manusia yang berdosa – nabi yang berdosa sehingga karena kasih-Nya Tuhan bertindak bagi-Nya dengan topan dan akhirnya diperut ikan tiga hari tiga malam. Pada pasal 2 ayat 2: “Dari tengah-tengah dunia orang mati (Ibrani: Sheol) aku berteriak”. Kata Sheol (Ibrani) mengindikasikan bahwa untuk sementara waktu fisiknya di dalam perut ikan akan tetapi jiwanya di Sheol. Dan setelah melewati penghukuman ini, Yunus menjalankan misinya ke Niniwe. Pada masa itu niniwe adalah kota yang besar, mewah, penyembah berhala dan dianggap tak terkalahkan dengan tembok yang dapat memuat tiga kereta kuda berjalan berjejer atasnya.
Dengan kerusakan moral yang parah dan kebringasan warga Niniwe, maka suatu keanehan bahwa ternyata efek dari pelayanan Yunus adalah pertobatan kota itu.
Pertobatan ini mencegah Allah menjatuhkan hukuman dan diganti dengan kemurahan. Akan tetapi sepertinya ke-Israel-an Yunus membuat dia gusar karena bangsa ini diselamatkan, sehingga Allah kembali menegurnya.



AMOS, NABI GEMBALA

Amos hidup pada masa makmur dibawah pemerintahan Yerobeam II untuk kerajaan utara dan Uzia di kerajaan selatan. Memang ada kemakmuran yang berlimpah ruah di bangsa ini, namun tetap ada golongan miskin yang tertindas. Pemerasan dan riba mewarnai penumpukan kekayaan oleh kaum saudagar yang tak berbelas kasih bagi orang-orang tertindas.
Pada masa ini mereka memiliki banyak agama yang berpusat pada kuil-kuil penyembahan dewa-dewa kafir, termasuk patung anak lembu Yerobeam I. Para imam mendukung segala kecurangan, takhyul dan kesusilaan yang rusak.
Amos berasal dari Tekoa (sekitar 19 km selatan Yerusalem). Walaupun ia tinggal di Yehuda ia sering diundang khotbah di Israel (utara). Ia bukanalah nabi profesional, ia hanya seorang buruh biasa, ia peternak dan pemetik buah ara di hutan. Ia rendah hati, rajin, bijaksana, setia dan tabah hati.
Inti berita dari nabi ini ialah hukuman dan penyingkapan dosa dengan bahasa yang keras dan terus terang. Amos mengecam isteri-isteri yang menuntut kemewahan dari suaminya. Ia juga mencela zamannya yang begelimangan kemewahan dan mengatakan bahwa dosa itu akan mendatangkan hukuman atas seluruh bangsa.
Pertama-tama ia diutus ke Betel (bagian utara Israel), disinilah kekuatan nabi dan orang bangsawan berpusat untuk meruntuhkan ibadah kepada Yehova. Ia mulai dengan mencela kemunafikasn formalitas kebaktian Israel. Kitab ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu peringatan, ratap tangis dan wahyu.
Ia mulai dengan peringatan hukuman atas Damsyik (Aram), Filistin, Tirus, Edom, Amon, Moab. Pada akhirnya pada bangsa Yehuda,saudara Israel sendiri. Jenis – jenis kejahatan yang dikecam oleh Amos memang sungguh – sungguh mengerikan, diantaranya adalah penjualan budak yang paling kejam, eksekusi-eksekusi tawanan dengan sadisme, ketdakadilan, pemutarbalikan kebenaran, kolusi dikalangan hakim, dan banyak lagi.
Ratap tangis Amos pecah bagi bangsa Israel atas kerusakan moral yang terjadi, ia mencela penindasan, penyembahan berhala, ketegaran hati, ibadah formal nda kehidupan jahat yang mengakibatkan kebinasaan Israel. Ada tujuh pengelihatan yang diuraikan Amos tentang penghukuman yang akna datang atas bangsa Israel , dua darinya digagalkan oleh doa nabi itu dan yang ketujuh ialah pembaharuan.



HOSEA, KEKASIH YANG SETIA

Hosea hidup semasa dengan Amos. Ia bernubuat selama tahun-tahun setelah nubuatan Amos digenapi. Ia hidup di suku Israel bagian utara dengan kelakuan anarki, penumpahan darah dan pemberontakan yang terjadi ditengah-tengah bangsa itu. Hosea hidup semasa dengan Yesaya dan Mikha yang bernubuat di selatan dan Hosea di bagian utara.
Pada saat itu, para penguasa dan imam memberi teladan yang buruk, dapat dikatakan bahwa kekacauan diprakarsai oleh mereka. Segala bentuk kejahatan ada ditengah-tengah bangsa itu. Dari sisi keagamaan, bangsa ini mengalami kemorosotan akhlak yang paling cemar dengan dibangunnya kuil-kuil ditempat-tempat yang sedianya merupakan tempat penyembahan bagi Yehova.
Dalam kehidupan keluarganya, Hosea mulai mengerti perasaan hati Allah atas umat kesayangan yang telah dikawini-Nya namun tidak setia kepadanya. Sementara Yeremia disebut nabi yang meratap bagi Yehuda, Hosea disebut nabi yang meratap bagi Israel.
Perkawinan Hosea dan Gomer ditujukkan untuk mengejutkan rakyat itu dan pada akhirnya membuat rakyat sadar bahwa merekalah yang dilambangkan oleh isteri yang tidak setia ini. Disamping itu atas petunjuk ilahi lahirlah anak-anak Hosea dan Gomer yang dinamai dengan makna berita yang penting bagi Israel, yaitu Yizreel (Allah akan menceraiberaikan: kebinasaan keturunan Raja Yehu), Lo-Ruhama (tidak dikasihani: bangsa Israel), Lo-Ami (Lo-Ami: Bukan umat-Ku). 
Usaha Hosea dalam menebus Gomer menceritakan bahwa Allah telah mengikhtiarkan berbagai macam cara untuk menyadarkan umat-Nya, tapi usaha ini sia-sia, gomer kembali berzinah, Israel kembali memuja berhala. Hosea telah berkali-kali menyerukan peringatan, namun Israel memandang rendah peringatan-peringatan yang lembuh, hingga Tuhan terpaksa menggunakan cara-cara yang lebih keras untuk menghajar mereka.
Akibat dosa mereka ialah kebinasaan yang tak terelakkan lagi, sebab Allah telah meninggalkan segala belas kasihan-Nya. Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas keadaannya yang menyedihkan itu. Israel membinasakn dirnya sendiri karena ketegraan hati dan dosa. Seperti mengajarkan seorang anak berdoa, demikianlah Allah menaruh perkataan doa untuk pemulihan Israel pada mulut nabi untuk diteruskan dan diajarkan pada bangsa itu. Kesedihan hati Israel dan perkataan pertobatan mengembalikan belas kasihan Allah, Ia kembali memnuhi janji-Nya untuk memberkati dan memulihkan mereka.



OBAJA, NABI YANG MARAH

Obaja menyerukan nubuatan yang singkat terhadap bangsa Edom mengenai penghukuman Allah terhadap bangsa yang kejam dan tak mengingat persaudaraan mereka pada Yehuda pada saat petaka datang.
Edom berkedudukan di wilayah selatan dan timur Laut mati. Secara historis, mereka adalah keturunan Esau, kakak kembar Yakub (Israel). Hak kesulungan dan berkat sulung yang menjadi milik Yakub menjadikan permusuhan pribadi berkepanjangan bagi keturunan itu terus menerus.
Tepat seperti Esau, orang Edom bersifat duniawi, hidup mereka diabdikan pada harta benda duniawi yang diperoleh dengan cara menyamun bangsa-bangsa disekitarnya. Salah satu benteng terkuatnya yang masih terkenal hingga saat ini ialah Petra (Yunani) yang dalam kondisi rusak pun tetap mengundang decak kekaguman. Kota ini tetap menairk minak hingga saat ini, terbukti dengan jumlah pengunjung yang banyak dan dideretkan dalam tempat yang merupakan keajaiban dunia yang paling diminati.
Nama Obaja sendiri berarti “penyembah Yehova”, ia merupakan seorang yang saleh, patriotik. Ia hidup dimasa pemerintahan Yosia (antara 634-621 SM). Adapun kejahatan Edom yang menyakitkan hati ialah mereka bersekutu dengan lawan Israel dan menangkap orang-orang Israel, memperlakukan mereka dengan kejam dan menjual mereka sebagai budak.
Pemabalasan seperti yang dilakukan kepada Yehuda dilakukan juga terhadap bangsa ini. Pembalasan ini berupa kehancuran Edom dan sekutunya. Kehancuran yang pelan dan berangsur ini menghancurkan Edom secara total. Demikian penggenapan nubuat nabi terjadi pada bangsa ini.
Dimulai dari serangan Babel pada 482 SM hingga patriot Yahudi yang akhirnya memaksa mereka bersunat dan menerima agama Yehuda. Sisa dari bangsa ini menjadi orang Idumea yang buruk perangai di Perjanjian Baru, salah satu dari mereka ialah keluarga Herodes. Dengan kehancuran Yerusalem oleh Roma tahun 70 TM bangsa Edom lenyap dari sejarah seperti apa yang dinubuatkan dan pemuliahn bangsa Israel menjadi bagian penutup dari kitab ini.
Demikianlah tangan Allah akan nyata dalam penyiksaan dan kekalahan satu bangsa dan pemuliaan bangsa lain.




MIKHA, NABI PENDEKAR ORANG MISKIN
Nabi ini hidup sezaman dengan Yesaya yang bergaul di istana raja, sedangkan mikha merupakan seorang dusun yang berkhotbah di tempat-tempat terbuka.
Nubuatnya muncul beberapa waktu kemudian dalam masa kekacuan, pertengakaran, pergantian yang umum dan serangan asing yang khusus atau Yehuda sekitar 745 SM – 715 SM.
Pada saat itu keadaan tak beriman bangsa Israel membuat kerohanian mereka merosot. Mereka hanya ingin mendengarkan khotbah-khotbah yang menyenangkan hati mereka dan mendukung apa yang merka sukai pada saat itu (akhlak yang rusak).  Kecaman nabi-nabi yang hidup pada masa itu sebenarnya menunjukkan kesadaran kan keadaan sosial, politik, agama dan ekonomi bangsanya, meskipun kecamanan itu terdengar seolah-olah kasar. Namun sebenarnya, Allah Yehovah sendiri yang telah menyelubungi para nabi dengan diri-Nya dan memberi kebebasan untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan maksud-Nya.
Dalam nubuatnya Mikha menyerukan bahwa Israel dan Yehuda bersalah, bahwa akan ada kehancuran, tawanan dan pembuangan. Selain itu ia menegur ketidakadilah sosial, ketidaksetiaan, prilaku buruk para imam, dan tentunya pemulihan setelah melewati masa pensterilan bangsa itu di tempat pembuangan.
Dimulai dengan kehancuran Samaria, kota dengan segala patung indah sesembahan dan sumber keangkuhan bangsa itu, dilanjutkan dengan para bangsawan istana dengan kehidupan perompakan yang jahat. Pada akhirnya bangsa ini mengadu bahwa apa yang Alah lakukan terhadap mereka tidak lah adil, karena mereka masih beribadah kepada Allah. Namun, ibadah inipun penuh dengan kemunafikan. Agama dan ibadat mereka tidak menghasilkan kebenaran praktis yang dituntut Allah.
Pada pasal tujuh, Mikha tidak mengancam lagi, Ia mewakili Israel yang menyesal dan mengutarakan doa dari sisa orang benar dan setia. Mikha berdoa memohon perlindungan Allah sebagai gembala, hingga Allah menjadikan “kawanan domba” zaman itu makmur seperti domba yang makan berlimpah-limpah di padang rumput.
Dengan jawaban ilahi atas doa yang dinaikkan oleh bangsa ini membuat bangsa-bangsa non-Yahudi kebingungan melihat kemenangan Israel yang ajaib. Demikianlah Mikha mengakhiri nubuatnya dngan suatu kenyataan yang indah tentang sifat-sifat Allah.



ZEFANYA, NABI MURKA

Kira-kira 50 tahun setelah pelayanan Yesaya dan Mikha, suara kenabian terdengar lagi ditengah Yehuda dari  Yeremia dan Zefanya yang memanggil kembali bangsa itu kepada Allah.
Pada saat itu bangsa itu jatuh kedalam dosa kekafiran yang sama, yaitu penyembahan berhala yang najis dan cemar dengan kehidupan cabul yang disahkan Baal dan para imamnya yang juga turut mendapat kekuasan dari pemerinatahan yang berkuasa pada saat itu. Bahkan mereka mempersembahkan anak-anak sebagai korban api bagi dewa Molekh. Demikian juga para pemimpin yang rusak akhlaknya sampai kebangkitan Yosia menjadi raja. Yosia memang melakukan berbagai tindakan untuk memusnahkan penyembahan berhala dengan penghancuran kuil-kuil penyembahan di bukit-bukit, membakar tulang-tulang para imam. Namun hal ini, hanya menindas bangsa ini secara lahiriah, tidak menyentuh hati mereka.
Latar belakang Zefanya ialah dari bangsawan kerajaran yang membuatnya tahu jelas kehidupan istana dan kota Yerusalem, namanya sendiri berarti “Yang dilindungi Tuhan”. Nubuatnya berisi hal-hal yang penting bagi persiapan atau permulaan tindakan penghancuran yang dilakukan oleh Yosia.
Kitab ini banyak berbicara tentang hari Tuhan, dalam konteks hari penghakiman Tuhan. Allah mengizinkan manusia berbuat segala kehendak hatinya sampai ia kehabisan akal. Itulah kesabaran Yehova. Ada empat kaum yang disorot oleh Zefanya, yaitu: kaum penyembah berhala, kaum penyembah benda-benda langit, kaum penyembah yang tertipu dari dewa Milkom dan orang-orang yang murtad meninggalkan Yehova.
Ia menyerukan supaya orang berdosa bertobat sebelum hari Tuhan datang, agar orang benar tetap tabah dan mereka selamata dari masa penghukuman tersebut.
Ada 5 bangsa kejam yang cukup untuk membuat bangsa Yehuda gemetar, mereka adalah orang Kreti yang akan mati dipotong, Moab dan Amon akan mengalami pemusnahan total, Etiopia dan Kusy akan dibunuh dengan “pedang Tuhan”. Yehuda pun tidak lepas dari mas penghakiman atas kedurhakaan dan kedegilannya oleh sebab pemberontakannya, para pemukanya, para hakimnya, nabi bayarannya, imam-imamnya dan ketegaran serta kebutaan bangsa itu. Penghukuman ini guna menyongsong hari bangsa yang murni, dimana Allah melindungi dan memelihara orang sisa yang beriman. Allah menyingkirkan dari Israel semua orang angkuh, selanjutnya ialah berkat yang menanti bagi yang setia.



HABAKUK, NABI YANG BINGUNG

Dengan banyak fenomena peperangan yang Allah izinkan yang menyebabkan penderitaan di banyak tempat telah membuat manusia bingung, demikian juga dengan Habakuk, ia sangat bingung. Nubuatnya diperkirakan antara 625-600 SM menjelang penahanan ke Babel.
Sulit bagi Habakuk untuk menyesuaikan janji-janji Tuhan yang melimpah pasca masa nubuatan Zefanya dengan kenyataan pahit yang dilihatnya hari lepas hari, sehingga membuat dirinya ragu dan bingung.
Namun dengan kondisi yang kontradiktif inilah imannya terlihat, dimana pada akhirnya ia menggantungkan semua keragu-raguannya kepada Tuhan. Tuhan memberi satu pemecahan yang menajdi inti kitab ini, yaitu “orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya”. Namanya sendiri berarti “pelukan”, hingga dengan segala kebingungannya ia dipeluk oleh Allah yag lembut itu. Dalam doanya, ia mencurahkan segala kesulitannya kepada Allah dan menantikan keternangan ilahi dari Allah sendiri.
Kitab ini merupakan suatu percakapan yang dramatis antara nabi Habakuk dengan Yehova. Kehebatan buruk dan rusaknya akhlak bangsa itu membuat nabi itu berteriak karena ia merasa seolah Allah berdiam melihat semuanya itu. Ia melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tak dapat dipecahkan bahkan oleh orang Kristen yang bijak sekalipun. Ia membutuhkan dasar pijakan yang kuat, sama halnya dengan Tomas dan Tuhan memberikan jawaban padanya. Ada yang mengatakan jika Habakuk dan Tomas tidak ragu, maka kitalah yang akan ragu, mereka ragu supaya kita tidak ragu lagi. Dengan kata lain, keraguan mereka menjawab banyak pertanyaan kita.
Dengan ketidaksabarannya Habakuk menanyai Allah atas segala fenomena yang tidak adil, dan Yehova memberi jawab dengan sabar terhadap nabi Itu. Jawaban pertama ialah, Allah tidak berdiam diri, namun mempersiapkan sesuatu yang besar untuk menghukum mereka, yaitu bangsa Kasdim. Yang kedua ialah, penghukuman Allah bersifat rekonstruktif.
Dalam pasal akhirnya Habakuk mengakhiri dengan nyanyian rohani dan pujiannya yang merupakan jawaban dari segala pertanyaannya yang telah dibukakan Allah. Bila dibandingkan dengan Ayub, maka terlihatlah kemiripan pengalaman iman mereka dalam hubungan dengan Allah, pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang jelas pada waktunya.



HAGAI, NABI KEMULIAAN

Sekembalinya bangsa Israel dari pembuangan, Hagai menjadi nabi pertama ditengah-tengah mereka. Namanya dalam bahasa Yunani berarti “girang”, Ialah yng menabur dengan air mata dan menuai dalam kesukaan. Ia diperkirakan telah lanjut usia, namun begitu bersemangat dalam pembangunan kembali bait Allah yang telah rusak. Entah bagaimana, ia mampu menanamkan keberanian yang saleh dalam hati bangsanya dan memberi semangat kepada usaha yang penting dalam pembangunan itu.
Kitab ini merupakan kumpulan empat pidato yang disampaikan pada tanggal yang ditentukan dalam periode tiga bulan. Dalam setiap pidatinya ada inti berita yang menggerakan rakyat itu pekerjaan membangun bait suci.
Dalam pidatonya yang pertama, mengandung teguran dan panggilan untuk bertindak. Kegagalan pertama ialah karena penundaan dan keegoisan yang menghasilkan teguran yang keras. Setelah teguran ini, sikap hati yang disebut “permulaan hikmat” dihasilkan. Merka mulai melihat kesalahan mereka dan mematuhi nabi.
Dalam pidato yang kedua, digambarkan kekecewaan dalam merayakan hari raya pondok daun dengan sedikit hasil panen dan mereka tidak memiliki bait suci,namun kehadiran tua-tua yang melihat kemegahan bait Salomo yang lama dan mengakuinya mengobati semua kekurangan di hari raya itu.
Dalam pidato yang ketiga, Zakharia telah menambah suaranya untuk menguatkan dalam pembanguann bait suci itu. Pada pidato ini, muncul himbauan kepada hat inurani yang berdasarkan penggunaaan Taurat Tuhan. Israel telah diberi petunjuk untuk naik banding kepada para imam dalam perkara pendakwaan yang sukar dan penafsiran taurat. Dalam ketaatan mereka akan ada bukti segera tentang perkenaan ilahi.
Dalam pidato keempat, tidak hanya dinyatakan berkat-berkat jasmani namun juga berkat rohani yang Allah sediakan bagi bangsa ini. Pada saat itu Zerubabellah yang menjadi pemimpin bangsa dan wakil rumah Daud. Janji-janji besar itu yang telah dibuat kepada Daud di zaman dulu, bahwa benihnya akan tetap selama-lamanya dan tahtanya seperti matahari di hadapan Allah diturunkan kepada Zerubabel dan keturunanya, sebab didalamnya akan dilangsungkan keturunan raja Mesias itu, yang akan menggenapi segala nubuatan.
Demikianlah pidato-pidato dari nabi ini yang diwarnai dengan perkataan Zakharia yang juga hidup semasa dengannya dan memberi penguatan bagi nabi ini.


ZAKHARIA, NABI ZAMAN YANG AKAN DATANG

Zakharia hidup semasa dengan Hagai, ini terlihat dari nubuatnya yang sudah dimulai dalam pidato kedua dana ketiga Hagai. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kehidupan politik, sosial, ekonomi dan agama bangsa Yahudi saat itu sama dengan pada masa nabi Hagai yang telah dijabarkan sebelumnya.
Zakharia tampil dengan suatu kepentingan mendesak untuk memperbaiki bait suci yang beberapa kali terkendala dengan masalah-masalah yang ada. Akhirnya perbaikan bait suci diselesaikan pada tahun keenam pemerintahan Darius Histaspes (515 SM) dan bagian kedua nubuat nabi Zakharia diperkirakan disampaikan bertahun-tahun setelah pembangunan tersebut selesai.
Arti nama Zakharia adalah “Tuhan ingat”, ia merupakan keturunan Harun, kakeknya adalah Ido, imam yang kembali dari Babel setelah Zerubabel dan Yosua. Maksud dari nubuatan nabi ini sesungguhya adalah menghibur dan mendorong umat Allah yag masih lemah dan dalam kendaraan menderita. Dalam pemberitaannya, ia menyatakan bahwa pertobatan dan hidup kudus adalah syarat mutlahk untuk memperoleh berkat-berkat kebahagiaan dan kehormatan yang dijanjikan.
Selain berbicara tentang pembangunan kembali bait suci, bagian yang lain yang menonjol ialah penglihatan-penglihatannya. Ada 8 penglihatan dengan maknanya masing-masing.
Penglihatan-penglihatan yang terdahulu telah diteguhkan oleh suatu perbuatan di muka publik yang menunjukkan kemuliaan bait suci dan simbol kedatangan sang raja-imam. Disinilah nubuatan yang bersifat mesianik mulai diungkapkan lebih jelas oleh nabi Zakharia. Setelahnya, masih ada teguran atas puasa yang munafik dan hiburan bagi bangsa yang taat ini, yaitu umat Israel yang dihimpun kembali. Masa ini sering disebut zaman baru. Zaman baru ini penuh dengan kesentosaan dan kesuburan, bangsa in mencapai usia lanjut mereka, kota Yerusalem menjadi kota yang begitu riang, hasil tani melimpah dan mereka penuh dengan anugerah. Mereka juga mengganti puasa-puasa untuk mengingat hari-hari menyedihkan dalam sejarah bangsa mereka menjadi perayaan atas anugerah Allah.
Nubuatan berikutnya benar-benar bersifat futuis mengenai nasib bangsa dan juga umat manusia, tiga bagian terpentingnya ialah Israel dibawah pemerintahan Yunani, Israel dibawah pemerintahan Romawi, Israel dibawah pemerintahan Mesias. Nubuat Israel dibawah pemerintahan Mesiaslah yang belum digenapi hingga saat ini.



MALEAKHI, SUARA YANG TERAKHIR DI PERJANJIAN LAMA

Kitab ini diperkirakan ditulis setelah pembuangan dan menunjukkan kegagalan Israel. Kerusakan akhlak imam menjadi awal rusaknya iman bangsa ini, mereka telah memberikan teladan yang buruk bagi umat yang segera mencontoh mereka. Pada masa inilah nabi Maleakhi muncul sebagai hamba Tuhan yang tidak mengenal takut.
Dalam kitabnya, Maleakhi tidak kenal takut dan tidak berkomporomi dalam menyatakan kesalahan dengan teguran-teguran keras. Nabi ini sungguh-sungguh berapi-api dalam menarik bangsa kepada pertobatan dan pembaharuan. Metode yang menarik dalam nubuatan ini ialah soal bertanya jawab dengan Yehova. Bangsa Israel menyampaikan keluhan dan tuntutan mereka kepada Allah, dan nabi menjawab dengan ejekan pedas.
Pertanyaan bangsa ini mengenai alasan mengapa Allah mengasihi mereka, merupakan suatu penghinaan dan penolakan yang keji bagi Allah. Sehingga setia berita ini ditujukan pada seluruh suku Israel yang lengkap pada saat itu. Dikatakan bahwa isi kitab ini adalah tentang berita kepada orang durhaka dan berita kepada orang setia.
Tentu saja berita –berita kepada orang durhaka berisikan peringatan dan teguran yang keras bagi segenap bangsa  karena pertanyaan mereka tentang mengapa Allah meengasihi mereka menunjukkan penghinaan bagi Allah dan keragu-raguan terhadap Allah. Bahkan banyak hal-hal baru ditemukan dalam bagain ini, muali dari masalah keluarga (pernikahan) hingga masalah persepuluhan dibahas dalam bagian pertama ini.
Sedangkan berita akan janji-janji diberikan bagi orang-orang benar, yang jumlahnya hanya sedikit saja. Mereka ini disebut “milik kesayangan-Nya”. Kita orang berdosa dihukum, maka orang benar diluputkan. Dalam bagian ini Allah memperlihatakan akan adanya hari Tuhan, dimana orang fasik akan ditindas dan orang benar akan ditinggikan.
Bagian terakhir dari kitab ini ditutup dengan nasihat terkahir agar orang-orang benar tetap berpegang pada taurat dan hidup benar, serta nubuat tentang kedatangan Mesias dan Elia-lah yang akan datang mendahuluinya. Ada penafsiran yang berkata bahwa Elia ada dalam Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi Yesus. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar