Sabtu, 25 Juli 2015

15 HAL TENTANG KITAB NAHUM

1.      Arti nama Nahum adalah rasa haru atau penghiburan dari TUHAN terhadap bangsa pilihan Allah yang telah mengalami banyak penderitan, bahkan penganiayaan yang luar biasa dari musuhnya, yaitu Asyur.
2.      Kitab ini ditulis oleh Nahum sendiri yang menerima nubuat Allah dalam bentuk penglihatan, ditulis sekitar tahun 621 sampai sebelum tahun 612 SM ditujukan pada bangsa Niniwe yang sebenarnya mewakili seluruh Asyur. Berita yang diabawa adalah nubuatan penghukuman Niniwe dan menyatakan sifat-sifat dan kedaulatan Allah atas segala bangsa. Ia menyampaikan maksud Allah bahwa Ia telah memilih Asyur untuk menjadi alat-Nya menghukum Israel yang berdosa, namun sebagai alat tidak boleh melampaui batas-batas kewenangan yang Allah tentukan, apalagi menjadi sombong.
3.      Dalam versi Ibrani, kitab Nahum tersusun teratur sesuai dengan susunan abjad Ibrani, sehingga sempat diduga sebagai mazmur akrostik namun hal ini tidak mendapat bukti yang cukup.
4.      Penghukuman Allah terhadap manusia berdosa bukanlah suatu luapan emosi-Nya yang tak terkontrol lagi, namun Allah menghukum karena kekudusan-Nya yang tak terubahkan. Dengan kata lain, dalam kekudusan-Nya Allah tidak berkenan terhadap dosa.
5.      Tuhan itu memang panjang sabar, namun Ia tidak memberikan diri-Nya dipermainkan oleh manusia dengan dosa-dosanya. Akan tetapi dengan kesabaran-Nya, Ia menantikan pertobatan orang berdosa untuk berbalik kepada-Nya, dalam hal ini Ia dapat menggunakan berbagai cara, mulai dari peringatan hingga penghukuman.
6.      Bangsa Yehuda sempat mengalami kecemasan karena hukuman yang dinubuatkan bagi bangsa Asyur tidak kunjung tiba. Sesungguhnya, perasaan ini datang karena ketakutan Yehuda terhadap kekuatan Asyur yang besar dan telah ditentukan sebagai alat untuk menghukum Yehuda. Akan tetapi, dibalik semua ini Tuhan sedang menunjukkan sifat-Nya yang sabar dan menantikan pertobatan bagi bangsa yang kejam sekalipun. Ia berlaku adil baik bagi bangs pilihan  maupun bangsa lain.
7.      Penghinaan Asyur yang dilontarkan bagi Yehuda yang ditulis oleh Yesaya dipandang sebagai suatu kebanggan yang melupakan siapa yang sesungguhnya memiliki kekuatan di balik tentara Asyur yang sempurna. Hingga Tuhan menghancurkan kekuatan Niniwe untuk mematahkan kuk Yehuda. Kekuatan angkatan perang Asyur yang unggul dalam kualitas dan kwantitas tidak ada artinya sama sekali dibandingkan dengan kekuatan tangan Tuhan Pembela Israel.
8.      Kebesaran dan kekuatan Asyur dipersonifikasikan dalam satu kata tunggal “manusia” yang ia dan namanya akan punah. Asyur bukan hanya membanggakan diri, namun juga menmbanggakan berhala dan tempat-tempat penyembahannya yang dianggap sebagai sumber kebesaran dan kekuatan, mereka tidak menyadari bahwa kebesaran dan kekuatan pasukan mereka dalam menghajar Yehuda hanyalah alat Tuhan untuk mendidik Yehuda.
9.      Sebagai suatu peringatan atas berakhirnya penindasan Yehuda dari Asyur oleh pertolongan Allah maka merayakannya dalam Perayaan besar disertai makan-makan yang diadakan setahun sekali. Oleh karena itu, perayaan ini bukan hanya sekedar huforia semata, namun bermakna ucapan syukur.
10.  Terjadi restorasi bagi kebanggan dan kemuliaan Yakub dalam statusnya sebagai umat pilihan dan milik Allah. Dengan menggunakan nama “Yakub” menunjukkan kesatuan Israel dan Yehuda. Nama ini merupakan nama asli yang di warisi keduabelas suku. Nama “Israel” merupakan nama rohani yang sesungguhnya meliputi 12 suku sebelum terjadi perpecahan.
11.  Niniwe diibaratkan sebga tempat hunian singa-singa yang menunjukkan nafsu buas para pemimpin dan panglima mereka dalam merampas harta benda bangsa – bangsa lain dengan tidak kenal belas kasihan. Kekuatan – kekuatan besar Asyur yang dilambangkan oleh singa akan segera dihancurkan dalam penggenapan firman-Nya.
12.  Kota darah merupakan julukan bagi Niniwe akibat banyaknya pertumpahan darah yang terjadi di kota itu dengan kejahatan mereka. Hal ini cocok dengan penghuninya yang diibaratkan seperti singa yang memiliki kebiasaan mencabik-cabik mangsanya dengan sadis. Kota darah dengan kesadisan dan kesangarannya yang menjadi kebanggaannya ini akan segera mendapat malu.
13.  Kata pezinah digunakan karena keelokan kota ini dalam kemegahannya seumpama perempuan genit yang pezinah, ia sendiri akan dipermalukan dengan hari penelanjangannya, sehingga kezinahannya akan terungkap dihdapan bangsa-bangsa.
14.  Para penjarah Niniwe digambarkan seperti belalang banyaknya, mereka biasa menjarah dan menghilang. Mereka ini adalah tentara Asyur yang akan binasa tanpa meninggalkan bekas.
15.  Bangsa Sekut, Kasdim dan Media adalah bangsa-bangsa yang diapakai Allah untuk menghancurkan bangsa Asyur. Dalam penghancuran ini tidak ada bangsa yang menolong Asyur, hal ini karena tidak satu bangsapun yang tidak merasaka kejahatan bangsa ini. Oleh karena itu, kehancuran Asyur merupakan berita gembira bagi bangsa-bangsa lain yang mengalami penindasan dan upeti yang dipaksakan kepada mereka. Kelepas Israel dari Asyur juga menjadi kelepasan bagi bangsa-bangsa lain yang juga ditindasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar