Sabtu, 25 Juli 2015

Liturgika Baptisan Kudus di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII)


BAB I
LATAR BELAKANG GEREJA KRISTEN INJILI INDONESIA

A.      SEJARAH GEREJA
Perintisan dan pendirian jemaat mula-mula Gereja Kristen Injili Indonesia telah dimulai oleh para misionaris dari pada tahun 1950. Waktu itu daerah yang menjadi fokus pelayanan mereka adalah Sumatera bagain selatan. Pada 17 Juni 1967 persekutuan orang-orang percaya yang telah terpanggil untuk hidup didalam kasih (1 Petrus 2:4-10) dengan pimpinan Roh kudus (Efesus 2:9-22;4:16) didirikanlah Gereja Kristen Injili Indonesia di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Akan tetapi untuk mengenang pergerakan misionari yang pada waktu itu berpusat di Sumatera bagian selatan tepatnya di kota Curup, maka kota Curup ( Propinsi Bengkulu) dijadikan sebagai pusat Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII). Hingga saat ini pusat GKII (Training Center) berada di Karang Jaya kota Curup.

B.      PENGAKUAN IMAN
Gereja Kristen Injili Indonesia menerima dan mengakui :
a.       Bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Allah dan satu-satunya Juruselamat Dunia, sumber kebenaran, Sumber Hidup, Raja dan Kepala Gereja (Kolose 1:18; I Korintus 3:11; Yohanes 14:6; Kisah Rasul 4:12).
b.      Bahwa Alkitab PERJANJIAN LAMA dan BARU adalah FIRMAN ALLAH. Sempurna dan satu-satunya sumber pengajaran gereja.
Dalam persekutuan dengan seluruh Gereja Yesus kristus di segala tempat dan segala waktu Gereja Kristen Injili Indonesia menerima pengakuan-pengakuan iman histories gereja dan sebagainya yang tidak bertentangan dengan Alkitab.
Sebagai Gereja Tuhan Yesus Kristus pada masa ini, Gereja Kristen Injili Indonesia menyetakan Pengakuan Imannya seperti diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.

C.      SIFAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN GEREJA
Gereja Kristen Injili Indonesia adalah gereja Protestan yang bersifat Injili.
Sistem Pemerintahan Gereja Kristen Injili Indonesia adalah Presbiterian Sinodal.

D.      VISI DAN MISI GEREJA
Visi GKII adalah menjadi Gereja yang Misioner, seperti tertera dibawah ini:
1.       Melaksanakan Amanat Agung YESUS KRISTUS sesuai dengan Injil Matius 28:18-20.
2.       Melayani anggota jemaat dan setiap orang Kristen supaya hidup sempurna dalam Kristus. Dilahirkan kembali oleh Roh Kudus untuk melkaukan tugas penggilannya sebagai duta Kristus di dunia serta bersia menanti kedatangan Kristus yang kedua kali.
3.       Membangun dan melayani pertumbuhan jemaat di pelbagai tempat di seluruh Tanah Air dan memeliharanya dalam suatu kehidupan organisasi gereja yang baik dan teratur. Turut terlihat melaksanakan tanggung-jawab dalam berbagai bidang kehidupan dan pekerjaan sebagai warga Negara yang baik.
Misi Gereja Kristen Injili Indonesia adalah menjangkau kota desa bagi Kristus melalui pelayanan holistic (Kisah Para Rasul 1:8). Allah dalam Tuhan Yesus Kristus telah memilih, menyelamatkan dan mengutus gerejaNya sebagai duta kerajaanNya di bumi dengan tugas sebagai berikut :
  1. Pelayanan Koinonia (Pelayanan Pembinaan Persekutuan)
·         Melaksanakan Sakremen Baptisan dan Perjamuan Kudus.
·         Melaksanakan Penyerahan Anak-anak
·         Melaksanakan kebaktian-kebaktian seperti : Kebaktian Minggu, Kebaktian Hari Natal, Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus, Pentakosta, Tutup dan Pembukaan Tahun, HUT GKII dan HUT Kemerdekaan RI, Kebaktian Peresmian, Pengutusan dan lain-lain.
·         Kebaktian Pemberkatan dan Peneguhan Nikah.
·         Kebaktian Pemakaman
·         Kebaktian rutin seperti Persekutuan Doa, Anak, Remaja, Pemuda, Kaum Wanita dan Kaum Bapak.
·         Kebaktian-kabaktian Oikumene seperti Hari Doa Sedunia, Perjamuan Kudus Sedunia, PI Sedunia dan Hari Alkitab.
·         Penyegaran Rohani, Penataran, Lokakarya, Seminar dan sebagainya
  1. Pelayanan Marturia (Pelayanan Pemberitakan Injil)
·         Mengupayakan perintisan, membuka dan mendirikan Jemaat Cabang.
·         Membina dan memberikan motivasi kepada jemaat untuk turut mendukung dengan doa, dana dan prasarana pemberitaan Injil.
·         Turut terlibat atau mendorong dan menganjurkan anak-anak menjadi penginjil dalam dan luar negeri.
·         Mengadakan dan membina hubungan kerjasama dengan badan atau lembaga penginjilan dalam dan luar negeri untuk pelayanan bersama.
  1. Pelayanan Diakonia (Pelayanan Kasih dan Sosial)
·         Mengadakan pelayanan kasih melalui berbagai cara yang dapat digunakan.
·         Turut serta mendukung Pemerintah dalam bidang pelayanan sosial.
·         Memotivasi jemaat untuk turut terlibat dalam doa, dana dan daya bagi kelancaran pelayanan Diakonia serta mengentaskan kemiskinan dan kebodohan dimana GKII berada.
·         Megadakan dan membina hubungan kerjasama dengan badan atau lembaga Kristen maupun Pemerintah untuk pelayanan Diakonia.
  1. Anggota tetap adalah :
Anggota yang telah di Babtis/Sidi di GKII dan atau anggota yang berasal dari Gereja lain, yang mendaftarkan diri sebagai anggota GKII. Anggota yang telah terdaftar walaupun belum di Baptis/Sidi.



E.       SAKRAMEN
Sakramen adalah ibadah yang diamantkan oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala gereja untuk dilaksanakan oleh gereja sebagai tubuh-Nya. Gereja Kristen Injili Indonesia menerima, mengakui dan melaksanakan sakramen baptisan dan perjamuan kudus.
Baptisan yang dimaksud adalah baptisan selama berdasarkan Matius 3:9-11, 16; Kisah Rasul 8:35-39; Roma 5:3-5. Gereja Kristen Injili Indonesia tidak menerima dan melaksanakan baptisan ulang tetapi mengakui baptisan yang dilaksanakan gereja lain. baptisan percik dapat dilaksanakan apabila yang bersangkutan tidak mungkin dilaksanakan baptisan selam.
Sidi dilaksanakan terhadap jemaat yang sudah dibaptis kecil setelah mengikuti katekisasi.
Syarat-syarat baptisan dan sidi :
a.       Minimal berumur 14 tahun
b.      telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi.
c.       mengikuti kelas katekisasi 6-12 bulan
d.      Dilaksanakan oleh Pendeta dan disaksikan oleh jemaat.
Perjamuan Kudus
a.       Perjamuan Kudus dilaksanakan minimal 3 kali setahun, yaitu pada minggu-minggu sengsara, minggu-minggu advent dan HUT GKII.
b.      Jemaat yang mengikuti perjamuan kudus adalah mereka yang telah dibaptis dewasa atau sidi.
c.       Dilaksanakan oleh Pendeta.



BAB II
LATAR BELAKANG BAPTISAN

Secara Etimologis, kata Baptis (bapto/baptisma/baptiso) berarti immerse/dip = dicelup semuanya/selam, pencucian, pembersihan dan pembasuhan. Dalam tata bahasa Yunani, makna kata baptis tidak hanya berarti diselamkan saja,tetapi juga dapat diartikan sebagai membasuh dengan air, mencuci, membersihkan dengan air, mencuci, membersihkan diri sendiri dan mandi.
Kata Baptis dapat juga berarti dicelup/dibasuh dalam suatu media antara lain: Kristus dan kematian-Nya (Roma 6:3-4), air (Bil 19:7; 12; 8:7; Kis 1:5), penderitaan (Matius 20:22,23), Roh Kudus (Kis 1:5), dan darah (Kel 24:6;Ibrani 9:13,14;10:22).
Dalam Baptisan (oleh) Yohanes pembaptisan, baptisan adalah tanda pertobatan/pengakuan dosa. Tetapi kalau dipelajari seluruh PB yang berhubungan dengan baptisan makna baptisan menyatakan/merupakan “tanda atau symbol, alat dan sarana pentahiran, pemeteraian, proklamasi iman (pertobatan, iman/percaya, penyerahan diri, pengakuan dosa dan komitmen mengikut Tuhan) (Matius 3:5, 11-12; Markus 1:4-5,8); Lukas 3:16-17). Jadi Baptisan merupakan salah satu sakramen kudus untuk menyatakan pengakuan iman dan pernyataan ikrar kepada (menerima) Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Baptisan disini berarti sebagai tanda/simbol pertobatan (dari dosa-dosa), bukti kesediaan untuk menjadi anak Allah, murid Yesus, warga kerajaan surga. Jadi Baptisan itu sebenarnyaadalah materai ilahi didahi orang percaya. Orang yang sudah dibaptis adalah orang yang memakai materai di dahi Allah di dahinya (Wahyu 9:4) dan sudah disucikan oleh Tuhan Yesus dan Roh Kudus sebagai Bait Allah (Matius 3:12; Roma 6:3-4).
            Secara historis, tradisi baptisan baru dimulai/dipelopori oleh Yohanes pembptis. Perjanjian lama tidak mengenal baptisan seperti yang dipraktekkan oleh yohanes pembaptis. Nabi-nabi dan para imam dalam era perjanjian lama tidak ada yang mempraktekkan baptisan yang dilakukan Yohanes pembaptis. Jadi, dari titik tolak historis kita bisa membuat klasifikasi/pembagian Baptisan, yaitu 1. Baptisan Yohanes Pembaptisan atau Baptisan  (dengan) air (matius 21:25; Matius 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16; Yohanes 31:1,33; Kisah Para Rasul 1:6). Baptisan ini juga disebut baptisan pertobatan atau pengampunan dosa. Air yang digunakan dalam proses/seremoni Baptisan disini hanya bersifat simbolik/ tanda sebagai sarana penyucian/ pembersihan/ pengudusan/ penghapusan dosa. Air disini tidak mempunyai kekuatan magis dan tidak mempunyai peranan dalam proses pertobatan/pengampunan/keselamatan. Yang ditekankan oleh Yohanes dalam Baptisan ini adalah pertobatan (hati), pengakuan dosa dan buah-buah pertobata. Jadi, air disini tidak bersifat esensial/ subtansial/ absolut tetapi hanya bersifat simboli seremonial dan komplementer (pelengkap yang boleh ada atau tidak ada). Mereka yang ekstrim mengoto bahwa baptisan harus secara selam, adalah karena secara simplistic melihat bahwa Yesus dibaptis disungai, jadi semua orang Kriste juga harus dibaptis secara selam. Mereka tidak bisa mmebedakan yang mana esensial/substansial, dan yang mana non-esensial/non-subtansial, yang mana yang harus/mutlak dan yang mna ayang fakultatif (boleh atau tidak boleh). Hal ini disebabkan antara lain pada persoalan metode/cara tafsir yang tidak komprehensif, tidak reflektif dan tidak kritis.
Kesimpulannya: Baptisan yang dilakukan dengan cara selam adalah tetap sah/alkitabiah apabila dilakukan dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Karena maksud/esensi dari baptisan selam juga bersifat simbolik/ tanda, air diguakan sebagai symbol peyucian, pembersihan diri dan penguburan dosa. Demikian juga baptisan percik/curah/siram. Baptisan percik adalah juga sah apabila dilakukan dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Air yang digunakan dalam pemercikan juga bermakna simbolik sebagai symbol pentahiran, pemeteraian dan “darah Kristus/ Anak Domba Allah” yang dipercikkan kepada tubuh kita, bahwa kita telah dikuduskan dan ditebus. Baptisan tanpa air juga sah (hanya berupa penumpangan tangan pada kening atau kepada) asal dilakukan dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.Yang pasti/benar adalah Firman Tuhan memerintahkan agar kita dibaptis dengan Roh Kudus di dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
BAB III
LITURGIKA BAPTISAN DALAM GKII
TATA IBADAH HARI MINGGU dan SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS
Gereja Kristen Injili Indonesia Jemaat Batu

1.       SALAM DAN NATS PEMBIMBING (Jemaat dipersilahkan berdiri)
Pertolongan kita ialah dalan nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetianNya sampai selama-lamanya dan tidak meninggalkan pekerjaan tanganNya. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus menyertai kita sekalian. Amin.
2.       NATS PEMBIMBING : Roma 6:4
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru”
3.       NYANYIAN PEMBUKAAN DARI KJ No. 17 “Tuhan Allah Hadir”
“Tuhan Allah hadir pada saat ini
Hai sembah sujud disini
Diam dengan hormat, tubuh serta jiwa,
Tunduklah menghadap Dia
Marilah, umatNya hatimu serahkan
Dalam kerendahan”
4.       DOA SYUKUR ATAU DOA PENYEMBAHAN (setelah berdoa Jemaat dipersilahkan duduk)
5.       NYANYIAN SYUKURKJ No 353“Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil”
“Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau
Lihatlah Dia prihatin menunggu, menunggu aku dan kau
Reef: Hai mari datanglah, kau yang lemah mari datanglah
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, kau yang sesat marilah!”
6.       DOA PENGAKUAN DOSA
Jemaat sekalian, dalam kehidupan kita pada minggu yang lalu tidak luput dari berbagai dosa karena ketidaktaatan kita kepada Firman Allah. Dan dihadiranNya tidak seorangpun yang dapat menyangkal bahwa ia tidak berbuat dosa karena itu marilah masing-masing mengaku dosanya dan memohon pengampunan.
Mari kita berdoa:
Dihadapan hadiratNya ya Allah bapa Yang Kudus, kami mengaku bahwa oleh karena kekerasan hati kami, kami telah melanggarkan kehendakMu dan tidak taat melakukan segala perintahMu. Karena itu sepanjang minggu yang telah kami lewati, kami berbuat dosa, dalam pikiran, perasaan dan perbuatan kami sehingga olehnya kami menyakiti hati sesama kami dan mendukakan hatiMu yan Bapa. Demikianlah pula oleh dosa kami, kami mendatangkan kesulitan, kedukaan dan penderitaan atas kehidupan kami. Oleh karena itu, ampunilah kami dan sucikanlah kami dari pada segala dosa dan layakkanlah kami hidup di bawah anugerah, berkat dan kasih setiaMu, berilah rohMu yang kudus menolong, menguatkan dan meneguhkan hati kami untuk dapat membenci segala kejahatan. Dalam nama Tuhan Yesus, kami mohon ………..
L & J : KASIHILAH DAN AMPUNILAH KAMI YA BAPA.
Pujian Bersama:KJ No.28 “Ya Yesus Tolonglah”
“Ya Yesus tolonglah, hapuskan dosaku
Dan dari nafsu dunia lepaskan hamba-Mu”
7.       BERITA ANUGERAH PENGAMPUNAN DOSA.
Jemaat sekalian, sebagai hamba Tuhan Yesus kristus, saya menyampaikan berita pengampunan dosa sbb :
Allah telah memperdamaikan kita dengan dunia ini, dengan perantaraan Kristus Tuhan kita, maka biarlah kitapun saling mengampuni dan saling berdamai agar dapat menikmati damai sejahtera di dalam Tuhan.


8.       NYANYIAN SYUKUR :KJ No 293 “Puji Yesus”
1.       “Puji Yesus pujilah Juruselamat, bangit bumi maklumkan kasih-Nya
Nyanyilah para Malaikat, kuasa hormat brilah kepada-Nya
Selamanya Yesus Gembala kita, siang malam kita didukung-Nya
Pujilah Dia britakan keagungan-ya, pujilah Dia mari bernyanyi”
9.       PEMBACAAN FIRMAN TUHAN PENGARAHAN: Kolose 2:12
“Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan didalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaan kepada kerja kuasa Allah yang telah membangkitkan Dia dari orang mati”
10.   NYANYIAN PUJIAN JEMAAT : KJ No. 400 “ Kudaki  Jalan Mulia”
1.       Ku daki jalan Mulia, tetap doaku inilah
Ketempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku
Reef: Ya Tuhan angkat diriku, lebih dekat kepada-Mu
Ditempat tinggi dan teguh, Tuhan mntapkan langkahku”
11.   PEMBACAAN HUKUM TUHAN DAN PENGAKUAN IMAN (Jemaaat Dipersilahkan Berdiri..)
Keluaran 20:1-17
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini : Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari mesir dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain dari padaKu. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi dibawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalas kesalahan Bapa kepada anak-anakNya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi aku menunjukkan kasih setia berpegang kepada perintah-perintah. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut namaNya dengan sembarangan. Ingat dan kuduskanlah hari Sabat, enam hari lamanya engkau akan bekerja, tetapi hari ketujuh adalah hari sabat Tuhan Allahmu, maka jangan melakukan suatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan atau hewanmu atau orang asing yang ada ditempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya dan Ia berhenti pada hari ke tujuh, itu sebabnya TUHAN memberikan hari sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut umurmu ditanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu. Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu, jangan mengingini rumah sesamamu, jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki atau hambanya perempuan atau lembunya atau keledainya ataupun yang dipunyai sesamamu.
JEMAAT PERSEKUTUAN DENGAN GEREJA SEGALA ABAD KITA MENGAKU KEPERCAYAAN KITA YANG KITA UCAPKAN BERSAMA-SAMA DEMIKIAN:
PENGAKUAN IMAN
Aku percaya kepada Allah Bapa yang maha kuasa khalik langit dan bumi dan kepada Yesus Kristus AnakNya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria yang menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan mati dan dikuburkan turun dalam kerajaan maut. Pada hari ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga duduk disebelah kanan Allah Bapa yang maha kuasa, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus, gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging dan hidup yang kekal. Amin.
 (setelah pengakuan iman/jemaat duduk kembali)
12.   NYANYIAN BERSAMA : KJ No. 450 “Hidup Kita Yang Benar”dan Memberikan Persembahan Syukur kita, namun Jemaat berilah dengan tetap mengingat Firman Tuhan :
Camkanlah ini : Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberi dengan kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (II Korintus 9:6-7).
13.   DOA PERSEMBAHAN
14.   NYANYIAN PERSIAPAN PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN: Seperti Yang Kau Ingini
15.   DOA SYAFAAT & PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN OLEH: Pdt. Elsa Situmorang
16.   SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS
a.       Penetapan Baptisan:
Marilah kita mendengarkan tentang penetapan sakramen baptisan kudus, sebagaimana Firman Tuhan: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20)
b.      Makna Baptisan
1.       Dibaptiskan dalam nama Allah Bapa, meneghkan perjanjian keselamatan dan kasih Allah kepada kita dan anak-anak kita dan mengangkat kita menjadi pewaris Kerajaan Surga (bd. Roma 8:17; Gal 3:29; Kej12:2).
2.       Dibaptiskan dalam nama Allah Anak yaitu Tuhan Yesus Kristus, emneguhkan bahwa Ia telah menyucian kita dari dosa dan menyelamatkan, sebab barangsiapa yang dibaptis dalam Kristus berarti ia telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian-Nya, dan hidup dalam hidup oleh kebangkitan-Nya (Rm 6:3,4). Yesus Kristus seda dibaptis, menyatakan bahwa Ia sedia menyatu dengan manusia untuuk menanggung dosa-dosa kita.
3.       Dibaptiskan dalam nama Allah Roh Kudus, menneguhkan bahwa Roh Kudus berdiam di dalam kita, dan Ia memperbaharui hidup kita serta menjadi penolong dalam seluruh kehidupan kita ( Yohanes 14:16,17; Titus 3:5).
Dengan demikian baptisan adalah tanda pertobatan dan pengampunan dosa (Kis 2:38), tanda kelahiran kembali (Titus 3:5) dan tanda telah dipersekutukan dalam satu tubuh yaitu Tubuh Kristus (I Korintus 12: 12-13; Galatia 3:27-28).
c.       Janji Calon Baptisan
Setelah saudara mengenal kebenaran Allah dalam Kristus Yesus, saudara menyatakan ingin di baptis, maka dengan sukacita Majelis Jemaat GKII Batu menyambut saudara. Sekarang di dahadapan Allah dan jemaat-Nya, saya selaku hamba Allah akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada saudara dan hendaknya saudara menjawabnya sebagai pengakuan dan janji saudara kepada Tuhan.
1.       Apakah saudara percaya kepada Allah Bapa, pencipta langit dan bumi, dan kepada Yesus Kristus anak-Nya yang tunggal sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saudara, serta Roh Kudus yanga dalah penghibur dan pemimpin saudara dalam seluruh kebenaran?
2.       Apakah saudara dalam menerima baptisan kudus ini benar-benar atas kehendak saudara sebagai anggota Gereja kritsen yang AM, di dalam GKII jemaat Batu?
3.       Apakah saudara meyakini bahwa hidup saudara telah dijamah oleh Roh Kudus, sehingga mengalami perubahan hidup yakni kelahiran baru, mennggalkan hidup lama yang menurut keinginan daging dan berpaling kepada hidup yang baru, serta menolak segala bentuk kuasa kegelapan?
4.       Apakah saudara berjanji untuk setia mengikuti ibadah jemaat, pelayanan sakramen, bertekun dalam doa dan membaca Alkitab, memberitakan Injil dan ikut serta dalam pekerjaan pembangunan jemaat Yesus Kristus?
Saudara: Azarudi Zegaapakah jawab saudara?
d.      Pengakuan Iman Rasuli
e.      Pelaksanaan Sakramen Baptisan
(dilaksanakan setelah selesai ibadah)
Berdasarkan pengakuan dan percaya Saudara, saya sebagai hamba Tuhan akan melaksanakan Firman Tuhan untuk membaptiskan saudara:
Nama: Azarudi Zega aku membaptiskan engkau dalam nama Bapa dan Anak yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus, Amin.
f.        Peneguhan Konfirmasi Jemaat
Pendeta: Sesuai janji Allah yang dimeteraikan kepada Saudara dengan sakramen baptisan dan mendengar janji serta pengakuan percaya saudara, maka kami meneguhkan saudara sebagai anggota jemaat Gereja Kristen Injili Indonesia jemaat Batu dan mengundang saudara turut serta dalam sakramen Perjamuan Kudus. “Firman Tuhan: sumber segala kasih karunis, yang telah memanggil kamu dalam Kristus Yesus kepada kemudliaan-Nya yang kekal, akan melengkai, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu oleh Roh Kudus, Amin.
g.       Penyerahan Surat Baptis (oleh Majelis Jemaat sekaligus pembacaan ayat baptis)
h.      Penyerahan anggota jemaat baru kepada jemaat.
(Inilah anggota jemaat yang baru, terimalah mereka dengan penuh sukacita sebgaai anggota tubuh Kristus)
i.         Anggota baptis dipersilahkan duduk kembali (ibadah dilanjutkan).
17.   NYANYIAN PENUTUPKJ No 410 ” Tenanglah kini Hatiku”
18.   DOA BERKAT
Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih Karunia, Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. (Bilangan 6:24-26).
JEMAAT : AMIN ………. AMIN ………. AMIN ……….








DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI………………………………………………..…………..     ii
BAB I LATAR BELAKANG GEREJA KRISTEN INJILI
INDONESIA…….………………………………..……………..    1
A.    Sejarah Gereja………………………………………………..     1
B.     Pengakuan Iman……………………………………………...    1
C.     Sifat dan System Pemerintahan Gereja………………………    2
D.    Visi dan Misi Gereja……………………………………….…    2
E.     Sakramen……………………………………………………..    4
BAB II LATAR BELAKANG BAPTISAN …………..………………   3
BAB III LITURGIKA BAPTISAN DALAM GKII.....…………….   7
DAFTAR PUSTAKA                                             










ii

DAFTAR PUSTAKA

Anggaran Dasar Rumah Tangga Gereja Kristen Injili Indonesia 2009.
Tata Ibadah Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Majelis Sinode GMII – Jakarta 2005.
            Majalah Tritunggal, Edisi Pertama (2013)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar