Sabtu, 25 Juli 2015

TANGGAPAN BERITA ISIS


Sumber            : Jawa Pos 10 Agustus 2014
Hal                   : 2
Judul berita       : Prinsip untuk Anggota Baru Bergabung atau Dibunuh

Dalam beberpa bulan terakhir, berita ISIS memang merupakan berita yang paling disoroti publik. Isu tentang organisasi ini telah meresahkan masyarkat lokal maupun internasional. Pada awalnya aksi yang dilakukan ISIS masih berorientasi di Iraq saja, namun pada akhirnya pergerakannya berkembang pesat hingga seluurh dunia. ISIS merupakan singkatan dari Islamic State in Iraq and Syria yang kemudan dikabarkan berganti nama menjadi IS (Islamic State). Dari perubahan nama ini saja sudah terlihat jelas bahwa terdapat perluasan tujuan mereka, mulai dari ingin mendirikan Negara Islam di Irak dan Siria, menjadi ingin mendirikan Negara Islam tanpa batasan wilayah.
Cara kerja kelompok ini sangat sadis, mereka tidak segan-segan menyiksa bahkan membunuh orang-orang yang menolak bergabung dengan mereka, termasuk orang Islam. Secara strategi dan kekuatan militer, kelompok ini telah membuktikan keunggulannya dengan menaklukan daerah-daerah pertambangan minyak di Iraq dan Syria. Di Iraq sendiri, IS mengklaim telah menguasai 17 kota. Tentu saja target mereka yang selanjutnya adalah negara-negara lain, bahkan Amerika. Filosofi dari kelompok ini ialah jika melawan, maka akan dibunuh. Jika bergabung, maka harus bekerja, menuruti perintah dan dibawah kekuasaan IS dalam kondisi apapun. Faktanya, bila seseorang yang dipaksa bergabun menolak ajakan mereka, maka pilihan lainnya hanyalah mati.
Disamping pergerakan perekrutan yang sadis, merekapun tidak sungkan mengembangkan diri secara sopradis dengan bom bunuh diri. Hal ini dikarenakan mereka memiliki dukungan pasukan dan finansial yang memadai. Dukungan finansial mereka, dapat saja dari zakat, karena uang zakat dapat digunakan untuk menolong prang miskin dan juga mendukung mereka yag berperang dlam jihad.[1]
Setelah mengetahui gambaran tentang IS ini, maka penulis dapat mengaitkannya dengan perihal jihad dalam Islam. Motivasi mereka tentunya lahir dari ayat-ayat dengan elemen kekerasan yang ditafsirkan oleh para fundamentalis.
Jihad didalam Islam merupakan mempertahankan Negara Islam dan Islam dalam melawan musuh. Islam adalah agama damai yang hanya berperang melawan siapa yang memeranginya. Mereka adalah orang kafir, murtad, Kristen, Yahudi, pengkhianat Allah. Mereka menyebarkan dakwah islam melalui pedang dan kekerasan.[2]
The Noble Quran mendefinisikan jihad dalam kamusnya sebagai berikut: “Perjuangan suci demi tujuan Allah atau upaya apapun untuk menjadikan firman Allah (yaitu Islam) superior. Jihad dipandang sebgaai salah satu hal yang fundamendtal dalam Islam.”[3]
Tentu saja ada ayat-ayat yang mendasari definisi-definisi tersebut, dianataranya:
“fight and slay the Pagans wherever you find them, and seize them, beleaguer them, and lie in wait for them in every stratagem (of war); but if they repent, and establish regular prayer and practice regular charity, then open the way for them: for Allah is Oftorgiving, Most Merciful”. Surah 9:5[4]
Fight against those who believe not in Allah, nor the Last Day, nor forbid that which has been forbidden by Allah and His Messenger ( Muhammad) and those who acknowledge not the religion of truth (i.e.islam), until they pay the Jizyah (tax) with willing submission and feel themselves subdued. Surah 9:5
Oleh karena ayat-ayat pedang diatas maka pada masa awal Islam, jihad dipadang sebagai metode yang diberkan Allah untuk melakukan ekspansi wilayah dari politik Isam, hingga semua kaum politeis memeluk Islam (atau dibunuh) dan orang Yahudi serta orang Kristen dengan kerendahan menundukkan diri kepada dominasi Islam.[5] Pemahaman ini dikonsolidasikan dalam pengajaran Islam klasik yang diformulasikan juga dalam organisasi serupa ISIS atau IS. Sehingga peregerekan seperti ini seharusnya sudah tidak mengagetkan lagi.
Bentuk pemberontakan ini telah terjadi sejak dulu, misalnya dalam kasus pembunuhan Prsiden Mesir Anwar Sadat oleh kaum radikal yang mengaku sedang berjihad, peledakan gedung kembar WTC di New York tanggal 11 September 2001, Peledakan Bom di Kuta Bali pada Oktober 2002 yang ternyata dilakukan oleh para pemuda Muslim yang mengaku sedang melakukan jihad, Bom bunuh diri di Hotel Mariot-Jakarta oleh seorang Muslim yang merasa sedang berjihad.
Di samping itu penulis juga menemukan alasan fundamental lain yang menyebabkan seseorang rela berjihad, termasuk dengan cara bergabung dengan kelompok IS. Alasan tersebut ialah, tidak adanya jaminan untuk seorang muslim masuk sorga.[6]Satu-satunya penghiburan bagi mereka hanya terdapat dai satu ayat dalam Surah ke 4:47,
kiranya mereka yang memberi hidupnya didunia untuk berperang karena Alah, dan bagai barang siapa yang berperang dalam nama Allah, dan ia terbunuh atau beroleh kemenangan, maka kami akan memberinya hadiah yang besar (sorga).
Jadi berdasarkan ayat ini, para militant jihad dalam organisasi apapun berpandangna bahwa jika mereka mati karena jihad, mereka bahkan tidak perlu dikubur atau menunggu hari penghakiman; tetapi langsung menuju sorga. Jihad sebagai satu-satunya kontrak antara Allah dan Muslim bahwa jika mereka berjihad, maka Allah akan menganugerahkan kehidupan kekal. Ganjaran kehidupan kekal tersebut begitu terkenal dengan suatu surga yang penuh dengan cahaya yang memukau pandangan, yang secara gamblang disebutkan dalam banyak ayat al-Qur’an.
Dan, orang-orang yang dikarunia Tuhan: Mereka berada diatas dipan yang bertahtakan emas dan permata, seraya bertelekan diatasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari mata air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan, dan bidadarai yang bermata jelita, laksana mutiara yang tersimpan baik, sebagai balasan bagi apa yang telah mereka lakukan (QS 56:15-24)[7]
            Jadi, dalam pemahaman mereka memang hanya dengan cara inilah mereka dapat mencapai sorga. Perbuatan baik seumur hidup tidak pernah menjamin mereka dapat ke sorga.
            Kelompok-kelompok radikal fundamentalis (termasuk IS) sebenarnya sangat memumbutuhkan kasih Allah. Karena keselamatan yang mereka rindukan sesungguhnya hanya ada dalam Yesus (Yohanes 14:6), tidak ada usaha yang dapat dilakukan untuk beroleh keselamatan, semuanya hanya oleh anugerha (Yohanes 3:16). SOLI DEO GLORIA.
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Laleh,Encyclopeda of Islamic Law: A Compendium of Amjor School, Chicago, ABC International Group, 1996.

Gabriel, A. Mark, Islam and Terorism, USA: Strang Company, 2002.

Interpretation of te meaning of the Noble Qur’an in the English Language (translated by Al-Hilali and Khan)

Sokhdeo, Patrick, Global Jihad: The Future in the Face of Militant Islam, McLaren, VA: Isaac Publishing, 2007.

Spencer, Robert,Islam Unveiled: Disurbing Questions about the World’s fastest-growing faith, San Fransisco: Encounter Books, 2002.
           



[1] Laleh Bakhtiar, Encyclopeda of Islamic Law: A Compendium of Amjor School, (Chicago, ABC International Group, 1996)., 241
[2] Mark A Gabriel, Islam and Terorism, (USA: Strang Company, 2002).,1
[3] Interpretation of te meaning of the Noble Qur’an in the English Language (translated by Al-Hilali and Khan)., 809
[4] Mark A Gabriel,…,40
[5] Patrick Sokhdeo, Global Jihad: The Future in the Face of Militant Islam, (McLaren, VA: Isaac Publishing,2007)
[6] Mark A Gabriel,…,27
[7]Robert Spencer, Islam Unveiled: Disurbing Questions about the World’s fastest-growing faith, (San Fransisco: Encounter Books, 2002).,73

Tidak ada komentar:

Posting Komentar