Ada yang mengatakan bahwa orang yang
tidak dapat melihat memiliki “sense of hearing” yng lebih baik dari orang yang
dapat melihat, maka benarlah apa yang Tuhan perkaraan dalam hidup seorang
wanita yang buta sejak usia 6 minggu yang bernama Fanny J.Crosby atau dikenal
juga dengan nama Mrs. Van Alstyne. Fanny J.Crosby dalam masa hidupnya telah
menggubah banyak lagu dan lirik yang pada akhirnya menjadi lagu popular
dan memberkati banyak jiwa yang
mendengar.
Sedangkan seorang pedagang dan
pengurus pabrik bernama William H.Doane bertempat tinggal di kota Cincinnati,
Negara bagian Ohio, Amerika Serikat. Dengan alasan bisnis ia harus menuju ke
kotas terbesar di Amerika Serikat yaitu New York dengan menggunakan alat
transoprtasi darat yaitu kereta api. Ia bukanlah pebisnis biasa, Ia adalah
seorang yang takut akan Tuhan dan lebih dari itu Ia adalah seorang musisi yang
rajin dan berbakat. Sudah menjadi kesukaannya menggubah lagu-lagu Kristen untuk
dinyanyikan di gerejanya.
Usai dari menyelesaikan pekerjaan
bisnisnya di New York, ia melihat bahwa ia masih mempunyai sedikit waktu
sebelum keberangkatan kereta api pulang ke Cincinnati. Maka ia lekas – lekas
pergi ke Broklyn, yaitu sebagian dari kota besar itu yang letaknya di seberang
sungai. Ia memiliki seorang kerabat karib disana yang sudah cukup berumur. Ia
mengetuk pintu rumah kerabatnya itu. Kerabatnya itu bernama Fanny J.Crosby atau
Mrs. Van Alstyne. Fanny menyambut kedatangan William dengan sukacita.
William berkata bahwa waktunya
sangat terbatas, hanya berkisar 40 menit sebelum kereta api menuju Cincinanti
berangkat. Tentu saja Fanny penasaran dengan apa yang membuat pria ini
menyempatkan diri dating kerumahnya. TernyatA sepajang jalan dari Cincinnati ke
New York, William telah mengarang sebuah lagu baru, tapi ia belum mempunyai
lirik untuk lagu yang diciptakannya itu. Dengan orgel kecil ditangannya,
William memperdengarkan lagu itu pada Fanny dan
memintanya mengarangkan lirik untuk lagu itu dan mengeposkannya ke
Cincinnati. Seusai mendengarkan permainan itu Fanny berkata, “Not-not ini
mengatakan…Safe in the arms of Jesus” yang artinya “aman di tangan Yesus”.
William merespon baik pemikiran itu dan berniat meninggalkan fanny dengan
harapan lirik yang berikutnya akan menysusul. Tetapi Fanny mencegahnya dan
memintanya menunggu barang sejenak dan meminta William menuliskan kata-kata
yang didiktenya, karena sulit bagi seorang tuna netra untuk menulis. Ia mulai
mendikte:
Safe in the arms of Jesus
Safe on His gentle breast,
There by His love o’ershaded,
Sweetly my soul shall rest.
Hark! ‘tis the voice of angels,
Borne in a song to me,
Over the fields of glory,
Over the jasper seea.
Jadi, bisa dikatakan lagu ini
diciptakan secara spontan. Maka banyak yang menyebut bahwa lagu ini adalah lagu
penghiburan yang dikarang dalam waktu setengah jam. Pada saat fanny mendikte
lagu itu, Ia telah menciptakan tiga bait sekaligus lengakp dengan koornya dan
langsung dicatat oleh William. Mahakarya kolaborasi dua seniman ini menjadi
lagu popular dan kesayangan di Amerika, Indonesia dan seluruh dunia.
Adapun William Howard Doane adalah
pria kelahiran 1832 dan kembali pada Bapa pada tahun 1915. Selama hidupnya Ia
telah banyak menggubah melodi untuk lagu-lagu rohani kesayangan umat Kristen
diseluruh dunia. Sedangkan Fanny J. Crosby adalah wanita kelahiran 1820 dan
meninggal ditahun yang sama dengan William Howard. Semasa hidupnya Ia telah
menciptakan hamper 9.000 nyanyian rohani. Semuanya dicatat oleh orang lain,
bukan Fanny sendiri oleh karena Fanny buta sama sekali.
Perbedaan usia, jarak, waktu dan
cara hidup tidak menjadi hambatan yang berarti bagi kedua seniman ini untuk
memadukan ide, saling melengkapi dalam karya dan mencipta melodi dan syair yang
indah bagi Allah. Bukti nyata dari kerjasama yang baik ini adalah terciptanya
lagu penghiburan dalm waktu setengah jam itu.
Lagu ini diciptakan pada tahun 1868.
Lagu ini menjadi popular dan memberkati hati banyak orang bahkan secara tidak
disadari telah membantu dalam penginjilan dan pemberitaan nama Yesus. Fanny
meninggal 6 minggu sebelum ulang tahunnya yang ke 95 dalam tidurnya. Bahkan
sebelum ia meninggal ia sempat mendiktekan sepucuk surat bagi pasutri yang baru
saja kehilangan anak perempuan mereka yang masih kecil. Dalam surat itu, ia
sempat mengutip syairnya tentang “aman ditangan Yesus”. Ribuan orang menghadiri
upacara pemakamannya dan sebuah koor gerjea menyanyikan lagu penghiburan yang
telah dikarangnya sekitar 47 tahun sebelumnya.
Sumber Referensi:
1.CERITA-CERITA
DARI LAGU ROHANI KESAYANGAN KAUM KRISTEN INDONESIA JILID 3,KARYA WILLIAM N.
McELRATH, B. A., Th.M.(LEMBAGA LITERATUR BAPTIS-BANDUNG-1973)
2. GREAT HYMNS AND THEIR STORIES,
KARYA W.J. LIMNER (CRUSADE-FORT WASHINGTON PENNSYLVANIA-1979)
3. PRAISE AND WORSHIP, KARYA HUGH
C.BENNER, etc. (PRINTED IN THE USA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar